Turrahmi, Rafika (2024) Makna Simbolik Pakaian Adat Dalam Pesta Perkawinan Suku Singkil Di Kabupaten Aceh Singkil. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
cover rafika turrahmi.pdf Download (38kB) |
|
Text
ABSTRAK RAFIKA.pdf Download (10kB) |
|
Text
BAB I rafika.pdf Download (227kB) |
|
Text
daftar pustaka rafika.pdf Download (123kB) |
|
Text
SKRIPSI RAFIKA full.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu daerah dari Provinsi Aceh. Kekayaan budaya yang dimiliki Suku Singkil menjadi salah satu jati diri dan identitas bagi masyarakatnya. Salah satunya adalah Pakaian adat yang dipakai dalam pesta perkawinan Suku Singkil di Kabupaten Aceh singkil. Makna simbolik yang terdapat dalam pakaian adat suku Singkil tidak lepas kaitanya dengan nilai agama, norma dan juga nilai kehidupan. Keberadaan pakaian adat ini tercipta karena ada sejarah di dalamya. Untuk itu perlu dikaji bagaimana makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana bentuk pakaian adat dan makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan di Suku Singkil. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pakaian adat khas Suku Singkil berbentuk jubah berwarna merah dan memiliki kemiripan dengan pakaian orang Arab. Pakaian ini lazim dipakai pada masyarakat Suku Singkil daerah aliran sungai yaitu Simpang Kanan dan Simpang Kiri. Pakaian untuk mempelai laki-laki disebut dengan pakaian Mempule dan untuk perempuan disebut dengan pakaian Sanggul. Terdapat Jujung Naga dan Bunga Mekhaleh di bagian kepala pengantin pria dimaknai sebagai pelindung dan melambangkan keluarga. Pakaian pengantin perempuan terdiri dari baju kurung dan rok merah, dihiasi emas melambangkan keindahan dan kehormatan. Pakaian adat Batabu dipakai masyarakat Singkil Pesisir dalam acara pernikahan, memiliki kemiripan dengan pakaian adat Sumatera Barat. Pakaian pengantin pria disebut dengan pakaian Batabu dan pakaian untuk pengantin perempuan disebut dengan pakaian Goyang-goyang. Makna simbolik yang terdapat pada pakaian Batabu dan Goyang-goyang memiliki makna keindahan dan kemewahan, kebijaksanaan dan memiliki jiwa tanggung jawab dalam melindungi. Masyarakat Singkil percaya bahwa memakai banyak perhiasan mendoakan bagi kedua pengantin memiliki rezeki berlimpah layaknya seperti Datuk yang kaya raya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Rafika Turrahmi 200240005 |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 04:16 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 04:16 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/4875 |
Actions (login required)
View Item |