Hasibuan, Lanmahari (2024) RESILIENSI KOMUNIKASI MAHASISWA BROKEN HOME (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH). Resiliensi Komunikasi Mahasiswa Broken Home (Studi Pada Mahasiswa Universitas Malikussaleh).
Text
halaman cover.pdf Download (218kB) |
|
Text
halaman abstrak.pdf Download (183kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (287kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (208kB) |
|
Text
Full text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Keluarga memiliki peran krusial dalam pembentukan perilaku, karakter, nilai moral, dan pendidikan anak, di mana suasana yang harmonis sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi perkembangan anak. Namun, perceraian sebagai salah satu penyebab utama broken home berdampak negatif pada perkembangan psikologis dan perilaku anak, menyebabkan mereka cenderung mengalami gangguan fokus, inisiatif, kepercayaan diri, dan komunikasi sosial. Anak-anak dari keluarga broken home sering menghadapi psychological disorder dan behavioral problem, seperti tindakan pemberontakan dan gangguan mental seperti stres, depresi, dan self-harm. Meski begitu, saat anak-anak memasuki usia dewasa, kemampuan mereka untuk mengatasi masalah meningkat seiring dengan kematangan emosi dan perkembangan otak, sehingga mereka lebih mampu memecahkan masalah dan memiliki kestabilan emosi yang membantu dalam proses resiliensi. Resiliensi, kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi situasi sulit menuju adaptasi positif, dipengaruhi oleh komunikasi yang baik dengan lingkungan, kepercayaan, dan pengungkapan diri. Penelitian ini menyoroti pentingnya teori self-disclosure dalam memahami komunikasi pengungkapan diri mahasiswa dari keluarga broken home dalam proses resiliensi mereka. Fokus masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana proses resiliensi komunikasi mahasiswa broken home melalui teori pengungkapan diri (self disclosure). Tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan proses resiliensi komunikasi mahasiswa broken home melalui teori pengungkapan diri (self disclosure). Untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam (in depth interview) bersama para informan terpilih untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas Malikussaleh yang berasal dari keluarga broken home memiliki kemampuan resiliensi dan keterbukaan diri yang baik. Resiliensi komunikasi yang baik bisa dilihat bagaimana para informan menunjukkan kegigihan (tenacity), kekuatan (strength), dan sikap optimismenya (optism). Kemudian cara para informan meregulasi emosi dan mendapatkan dukungan sosial untuk tetap bertahan. Kata Kunci: Resiliensi Komunikasi, Broken Home, Self Disclosure
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Lanmahari LH Hasibuan |
Date Deposited: | 13 Aug 2024 04:39 |
Last Modified: | 13 Aug 2024 04:39 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/4063 |
Actions (login required)
View Item |