Azzahra, Nurfaiza (2025) KOMUNIKASI PENYULUH KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) KEPADA MASYARAKAT KEMUKIMAN JULI SELATAN KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Cover_NURFAIZA_210240244.pdf

Download (97kB)
[img] Text
ABSTRAK_NURFAIZA_210240244.pdf

Download (187kB)
[img] Text
BAB I_NURFAIZA_210240244.pdf

Download (210kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA_NURFAIZA_210240244.pdf

Download (222kB)
[img] Text
SKRIPSI UTUH_NURFAIZA_210240244.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi yang dilakukan oleh penyuluh Keluarga Berencana (KB) dalam mensosialisasikan program Bina Keluarga Balita (BKB) kepada masyarakat di Kemukiman Juli Selatan, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Program BKB merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak usia dini. Namun, dalam pelaksanaannya, program ini masih menghadapi tantangan di tingkat masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang terdiri dari unsur penyuluh KB, kader BKB, anggota kelompok BKB, perangkat desa, serta kepala UPTD dan Kasi Pemberdayaan Keluarga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Difusi Inovasi dari Everett M. Rogers, yang memiliki empat konsep utama yaitu, Inovasi, Saluran Komunikasi, Waktu Dan Sistem Sosial dan juga mencakup lima tahapan: Pengetahuan, Persuasi, Keputusan, Implementasi, Dan Konfirmasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh KB menggunakan berbagai bentuk komunikasi dalam mensosialisasikan program BKB, antara lain komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi digital, komunikasi persuasif dan komunikasi formal. Teori difusi inovasi digunakan untuk untuk melihat sampai tahapan manakah bentuk komunikasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat. Seperti bentuk komunikasi interpersonal dan kelompok digunakan pada tahap pengetahuan dan persuasi, komunikasi formal digunakan pada tahap keputusan dan implementasi sedangkan komunikasi massa dan digital digunakan untuk menguatkan pesan pada tahap konfirmasi. Meskipun demikian, proses penyuluhan belum sepenuhnya efektif karena masih terdapat hambatan, seperti rendahnya minat masyarakat, kurangnya pemahaman terhadap istilah yang digunakan, keterbatasan fasilitas, dan respons yang pasif dari sebagian warga. Hambatan ini termasuk dalam kategori hambatan personal, fisik, dan semantik. Kesimpulannya, bentuk komunikasi yang dilakukan penyuluh cukup beragam dan adaptif, namun efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat, dukungan pemerintah desa, dan peran aktif kader di tingkat dusun.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi
Depositing User: nurfaiza azzahra
Date Deposited: 27 Aug 2025 03:27
Last Modified: 27 Aug 2025 03:27
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/14449

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by