ANINDIA, AYSAH (2025) KOMUNIKASI DALAM TRADISI REBU: MERTUA DAN MENANTU SUKU KARO DI DESA RANTE BESI, KECAMATAN GUNUNG SITEMBER, KABUPATEN DAIRI, SUMATERA UTARA (Perspektif Komunikasi Interpersonal). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
|
Text
COVER_AYSAH ANINDIA_210240185.pdf Download (30kB) |
|
|
Text
ABSTRAK_AYSAH ANINDIA_210240185.pdf Download (49kB) |
|
|
Text
BAB I_AYSAH ANINDIA_210240185.pdf Download (58kB) |
|
|
Text
DASPU_AYSAH ANINDIA_210240185.pdf Download (180kB) |
|
|
Text
SKRIPSI_AYSAH ANINDIA_210240185.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Rebu adalah tradisi yang sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Karo, yang pada dasarnya mengatur batasan interaksi antara mertua dan menantu. Rebu memiliki arti tabu, pantang, tidak dibenarkan bahkan dilarang untuk melakukan sesuatu dengan orang yang direbukan. Adapun pihak yang direbukan antara lain, mertua dan menantu yang berbeda jenis kelamin dan ipar yang berbeda jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal dalam praktik tradisi rebu antara mertua dan menantu yang berlaku di desa Rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Dalam penelitian ini menggunakan teori aturan hubungan (relationship rules theory) oleh Susan Shimanoff (1980). Dalam hubungan keluarga, teori aturan hubungan (relationship rules theory) mempunyai tiga konsep penting, yaitu what you can talk about?, how you can talk about something?, dan to whom you can talk?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan proses pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tradisi rebu menjadi contoh bagaimana suatu aturan dalam hubungan keluarga dapat mempengaruhi interaksi seseorang. Dalam tradisi rebu, perantara turut ikut serta dalam berlangsungnya komunikasi antara mertua dan menantu. Hal ini menyebabkan komunikasi dalam tradisi rebu terjadi secara triadik. Dalam what you can talk about?, mertua dan menantu dapat melakukan interaksi bahkan berkomunikasi dalam situasi yang mendesak. How you can talk about something?, mertua dan menantu mampu menemukan berbagai cara dalam melakukan komunikasi tanpa melanggar aturan yang ada, dalam hal ini menggunakan pihak ketiga sebagai perantara. To whom you can talk?, ketika mertua dan menantu tidak dapat berkomunikasi, namun mereka dapat berkomunikasi kepada siapapun dan menjadikan siapapun sebagai perantara mereka. Praktik tradisi rebu di Desa Rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara mulai mengalami perubahan yang diakibatkan oleh kesulitan dalam menggunakan perantara dan keinginan untuk komunikasi yang lebih langsung. Kata Kunci : Tradisi Rebu, Teori Aturan Hubungan, Komunikasi Interpersonal Triadik, Perantara, Perubahan
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Aysah Anindia |
| Date Deposited: | 11 Aug 2025 07:07 |
| Last Modified: | 11 Aug 2025 07:07 |
| URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/13682 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |




