Aisyah, Siti (2024) ORIENTASI NILAI BUDAYA MASYARAKAT NELAYAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STRATEGI MENGATASI KEMISKINAN (Studi Etnografi di Gampong Pusong Lama Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (104kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (137kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (151kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (211kB) |
|
Text
Full-Text (1).pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Orientasi nilai budaya merupakan faktor penting yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat dalam mencapai tujuan. Hal ini terlihat dari cara pandang masyarakat nelayan terhadap kehidupan dan cara bertahan ditengah berbagai tantangan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis orientasi nilai budaya masyarakat nelayan di pesisir Gampong Pusong Lama, dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat keterbatasan yang dimiliki. Penelitian ini berfokus di Gampong Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi, studi literatur dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori orientasi nilai budaya oleh C. Kluckhohn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya berperan sebagai dasar bagi para nelayan dalam bertahan hidup, terutama di tengah situasi ekonomi yang sulit. Nilai kerja keras, harga diri, kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, kejujuran dapat memperkuat hubungan patron-klien dengan "tauke" (pemodal atau pengepul), yang memberikan kemudahan akses ke finansial dan solidaritas, misalnya, mendorong praktik gotong royong dalam aktivitas kerja dan pengelolaan sumber daya. Nilai budaya yang dianut tersebut dapat memberikan motivasi bagi masyarakat nelayan untuk bertahan hidup serta memperjuangkan taraf hidupnya. Namun, nelayan masih menghadapi hambatan signifikan, seperti keterbatasan modal, rendahnya tingkat pendidikan, ketergantungan pada metode tradisional, dan memilki mental ketergantungan serta Self-impoverishment (memandang diri selalu kekurangan) yang menyulitkan upaya mereka untuk keluar dari kemiskinan. Oleh karena itu, dukungan eksternal dalam bentuk pelatihan keterampilan, mentoring jangka panjang, akses terhadap teknologi perikanan modern dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan secara berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa orientasi nilai budaya masyarakat nelayan Pusong Lama memainkan peran penting dalam strategi bertahan hidup mereka. Dengan demikian, masih diperlukan campur tangan dari pihak luar untuk mencapai kemandirian ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kata Kunci: Orientasi nilai budaya, nelayan, kemiskinan, strategi
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 82201 - Jurusan Antropologi |
Depositing User: | Siti Aisyah |
Date Deposited: | 09 Dec 2024 02:38 |
Last Modified: | 09 Dec 2024 02:38 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/8327 |
Actions (login required)
View Item |