Gustina, Gustina (2024) PENINGKATAN KASUS CERAI GUGAT DENGAN KETIDAKHARMONISAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Penelitian di Mahkamah Syar’iyah Sinabang). S1 thesis, universitas malikussaleh.
![]() |
Text
Cover_Gustina_200510362.pdf Download (75kB) |
![]() |
Text
abstrak_Gustina_200510362.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
BAB 1_Gustina_200510362.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
Dapus_Gustina_200510362.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI_Gustina_200510362.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Dalam Pasal 39 ayat (1) jo Pasal 115 KHI dan Pasal 31 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1975 yang mengubah pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, terdapat ketentuan yang mempersulit perceraian. Meskipun ada pasal tersebut, kasus perceraian, khususnya yang diajukan oleh pihak perempuan, di Pengadilan Syariah Sinabang justru meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan terjadi peningkatan kasus cerai gugat dengan ketidakharmonisan dalam rumah tangga, dampak peningkatan kasus cerai gugat, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus cerai gugat di Mahkamah Syar’iyah Sinabang. Penelitian menggunakan metode penelitian yuridis empiris, bersifat deskriptif, dengan bentuk preskriptif. Bahan hukum primer dan sekunder. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Lokasi penelitian di Mahkamah Syar’iyah Sinabang. Kasus cerai gugat di Mahkamah Syar'iyah Sinabang mengalami peningkatan dari tahun 2021 hingga 2023. Data menunjukkan peningkatan dari dari 2021 sampai tahun 2023 berjumlah 386 kasus perceraian. Adapun faktor utama yang menyebabkan peningkatan kasus perceraian dalam rumah tangga, yaitu ketidakharmonisan. Dapat di ketahui peyebab ketidakharmonisan tersebut yaitu pernikahan usia dini, perekonomian, kebiasaan buruk suami, kekerasan dalam rumah tangga, dan perselingkuhan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi peningkatan kasus cerai adalah pendidikan dan konseling pra-nikah, penyuluhan hukum pra-nikah, serta mediasi dan penyelesaian damai di Mahkamah Syar'iyah Sinabang. Meskipun upaya ini dilakukan, tantangan dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga tetap besar, membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak yang terlibat untuk mengurangi angka perceraian di masyarakat. Saran dalam penelitian ini, untuk Hakim Mahkamah Syar’iyah Sinabang, lembaga pemerintah, lembaga non-pemerintah, komunitas, dan individu lainnya yang ikut serta agar lebih berperan aktif dalam mencegah dan mengurangi peningkatan kasus perceraian. Dengan cara pendekatan terpadu tersebut dapat membantu mengurangi angka perceraian dan memperkuat institusi pernikahan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Gustina Tina |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 06:55 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 06:55 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/8215 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |