IRWAN, MUHAMMAD (2019) ANALISIS WACANA KRITIS PENGGUNA MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMERINTAH JOKOWI-JK(Studi Analisis Wacana Kritis Van Dijk Terhadap Akun Instagram @cyberarmy.muslim). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (12kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (13kB) |
|
Text
Bab I.pdf Download (26kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (17kB) |
|
Text
Full-text.pdf Restricted to Registered users only Download (835kB) |
Abstract
Instagram adalah salah satu media sosial yang kerap digunakan masyarakat dan menjadi salah satu sumber informasi dan berita. Salah satu media sosial Instagram yang secara intensif menyuguhkan pesan-pesan kritikan terhadap pemerintah adalah @cyber.army.muslim. Tidak dapat dipungkiri karena @cyber.army.muslimmerupakan sebuah akun instagram yang sasaran atau segmentasi pembacanya para user yang aktif di instagram. Sebagai sebuah akun instagram yang fokus memuat berita-berita politik, tentu isinya isinya terkait dengan berita-berita politik tentang pemerintah dengan Caption yang mengkritik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis wacana kritik yang dimunculkan oleh user di Instagram dalam bentuk foto dan caption yang disampaikan, aspek pesan pembatasan pandangan tentang pemerintah dalam bentuk teks komentar di Instagram, berdasarkan perspektif wacana kritis dan wacana yang membentuk logika kebenaran terkait marginalisasi tokoh Negara diInstagram, berdasarkan perspektif wacana kritis. Metode Penelitian menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian penyebaran pesan kebencian di media sosial tersebut ditujukan Muslim Cyber Army untuk dapat memunculkan kecurigaan di masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap tidak becus mengelola bangsa. Kedua, sedangkan berdasarkan jawaban dari rumusan masalah yang kedua terkait analisis narasi kebencian Muslim Cyber Army di media massa perspektif wacana kritis Van Dijk, melihat bahwa munculnya kelompok Muslim Cyber Army ini di karenakan adanya krisis legitimasi yang terjadi pada sekelompok aktor yang memiliki semangat pembelaan terhadap Islam melalui media sosial. Namun dalam perkembangannya, kelompok Muslim Cyber Army ini justru tumbuh menjadi kelompok yang menyebarkan kritik dan fitnah, sehingga mereka harus berhadapan dengan hukum positif yang berlaku di negeri ini. Pada akhirnya, relasi kuasa menjadi timpang. Komunikasi juga mengalami distorsi. Makna ”Muslim” pada nama “Muslim Cyber Army” juga tak bisa disepakati bersama. Sehingga kelompok Muslim Cyber Army hanyalah formalisasi belaka. Dan konsensus yang dicapai hanyalah konsensus simbolik. Kondisi-kondisi inilah yang pada akhirnya membuat kelompok Muslim Cyber Army tak berjalan. Kata Kunci : Cyber.army.muslim,Wacana Kritis, Instagram, Van Dijk
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Mhd. Aqil Al Fikri |
Date Deposited: | 19 Nov 2024 08:57 |
Last Modified: | 19 Nov 2024 08:57 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/7646 |
Actions (login required)
View Item |