AISYAH, SITI (2024) PELAKSANAAN REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL BAGI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 (Studi Penelitian di Badan Narkotika Nasional Kota Lhokseumawe). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (26kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (58kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (174kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (40kB) |
|
Text
Full-text.pdf Restricted to Registered users only Download (481kB) |
Abstract
Badan Narkotika Nasional (BNN) berperan dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika serta menyediakan layanan rehabilitasi medis dan sosial bagi pecandu. Peran rehabilitasi bertujuan memulihkan kesehatan fisik, mental, dan sosial pecandu narkotika. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, menetapkan rehabilitasi sebagai bagian dari hukuman baik yang terbukti bersalah maupun tidak, dengan masa rehabilitasi diperhitungkan sebagai masa hukuman. Hal ini menggeser pandangan bahwa pecandu adalah korban, bukan hanya pelaku kriminal. Namun, masih terdapat tantangan hukum dalam pelaksanaan rehabilitasi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan rehabilitasi medis dan sosial bagi korban penyalahgunaan narkotika di Badan Narkotika Nasional Kota Lhokseumawe sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam penerapan rehabilitasi tersebut, serta mengeksplorasi upaya penyelesaian yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas rehabilitasi bagi korban. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan teknik observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di Badan Narkotika Nasional Kota Lhokseumawe. Teknik pengumpulan data terdiri dari penelitian lapangan dan kepustakaan, diikuti analisis data kualitatif untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan hasil penelitian dengan runtut, logis, dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan rehabilitasi medis dan sosial bagi korban penyalahgunaan narkotika menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 di Badan Narkotika Nasional Kota Lhokseumawe mencakup rehabilitasi medis untuk mengobati ketergantungan serta rehabilitasi sosial untuk pemulihan fungsi sosial, dimulai dengan detoksifikasi dan diikuti oleh konseling dan pelatihan keterampilan. Namun, meskipun ada dasar hukum, hanya 137 dari 230 korban yang mendapatkan rehabilitasi dari 2018 hingga 2023, sedangkan 93 korban masih terabaikan, disebabkan oleh stigma sosial, keterbatasan sumber daya, dan penolakan rehabilitasi oleh hakim. Untuk mengatasi hambatan ini, BNNK Lhokseumawe melakukan penyuluhan, pengawasan pascarehabilitasi, dan meningkatkan kapasitas masyarakat, sambil menjalin kerja sama dengan lembaga penegak hukum guna memastikan akses rehabilitasi yang lebih baik, terutama bagi pengguna dari kalangan ekonomi rendah, sehingga dukungan keluarga dan masyarakat dapat mempercepat proses pemulihan dan mengubah stigma terhadap pengguna narkotika. Saran yang dapat diberikan adalah BNNK Lhokseumawe agar meningkatkan fasilitas untuk mendukung proses rehabilitasi yang lebih efektif.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Siti Aisyah |
Date Deposited: | 07 Nov 2024 02:12 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 02:12 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/7367 |
Actions (login required)
View Item |