Marhamah, Ainil (2023) Hubungan Kadar HbA1c dengan Derajat Kulit Kering Pada Pasien DM Tipe 2 di RSU Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2023. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Ainil Marhamah 200610071_cover.pdf

Download (131kB)
[img] Text
Ainil Marhamah 200610071_abstrak.pdf

Download (153kB)
[img] Text
Ainil Marhamah 200610071_BAB 1.pdf

Download (184kB)
[img] Text
Ainil Marhamah 200610071_daftar pustaka.pdf

Download (159kB)
[img] Text
Ainil Marhamah 200610071_ Hubungan kadar HbA1c dengan Derajat Kulit Kering pada Pasien DM Tipe 2 di RSU Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2023.pdf

Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh resistensi insulin, defisiensi sekresi insulin atau keduanya. Pada pasien DM, kulit kering menjadi kelainan kulit non infeksi yang paling sering ditemukan dengan angka kejadian bervariasi antara 20,8-69% sehingga tata laksana sedini mungkin menjadi suatu hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut, salah satunya kaki diabetik (diabetic foot). Secara umum, kelainan kulit sangat berhubungan dengan DM yang tidak terkontrol. Parameter kontrol glikemik salah satunya adalah kadar HbA1c. Tujuan: untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan derajat kulit kering pada pasien DM tipe 2 di RSU Cut Meutia Aceh Utara tahun 2023. Metode: penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 63 pasien DM tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSU Cut Meutia Aceh Utara. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi HbA1c melalui rekam medik dan penilaian kulit kering menggunakan SRRC score. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Correlation Spearman. Hasil penelitian didapatkan dari 63 responden mayoritas perempuan, usia lansia awal (46-55 tahun) dan HbA1c tidak terkontrol. Pada skuama, kekasaran dan eritema didapatkan derajat 2 dan fisura derajat 1. Hasil p-value untuk skuama, kekasaran, eritema dan fisura berturut-turut 0.016, 0.30, 0.57, 0.20 dengan kekuatan korelasi (r) skuama + 0.304, kekasaran + 0.274, fisura + 0.293 dan eritema +0.241 yang berarti kekuatan korelasinya cukup dan hubungan kedua variabel searah. Kesimpulan: berdasarkan lesi skuama, kekasaran dan fisura terdapat hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan derajat kulit kering pada pasien DM tipe 2, sedangkan berdasarkan lesi eritema tidak terdapat adanya hubungan yang bermakna secara statistik.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: R Medicine > RL Dermatology
Divisions: Fakultas Kedokteran > 11201 - Program Studi Pendidikan Dokter
Depositing User: Ainil Marhamah
Date Deposited: 16 Feb 2024 04:41
Last Modified: 16 Feb 2024 04:41
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/717

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by