RANGKUTI, MUTIA SYAHILLA (2024) COLLABORATIVE STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DI KOTA TEBING TINGGI. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Cover.pdf

Download (21kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (13kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (29kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (27kB)
[img] Text
Skripsi MUTIA SYAHILLA RANGKUTI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang semakin meningkat telah menjadi sorotan penting bagi para stakeholder masyarakat. Semakin banyaknya kasus tersebut menandakan kurangnya tindakan collaborative yang diterapkan oleh para stakeholder. Hal ini yang mendorong munculnya upaya collaborative di antar stakeholder untuk menangani masalah tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat proses collaborative antara stakeholder dalam menangani kekerasan seksual terhadap anak; dan mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi collaborative stakeholder dalam penanganan kekerasan seksual terhadap anak di Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori dari Ansell dan Gash (2007) digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam keberhasilan kolaborasi. 1. Dialog tatap muka terdapat kekurangan dalam interaksi langsung antara pemangku kepentingan. Komunikasi yang terbatas dan kurangnya pertemuan formal menghambat kemajuan kolaboratif. 2. Membangun kepercayaan ,fokus yang berlebihan pada tugas-tugas mendasar masing-masing stakeholder menyebabkan kurangnya kepercayaan di antara mereka, menghambat efektivitas kolaborasi. 3. Komitmen pada proses kurangnya komitmen terlihat dari minimnya aktivitas yang menuntut evaluasi terhadap perjanjian collaborative. 4. Pemahaman bersama, masih belum optimal meskipun telah ada upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. 5. Hasil sementara menunjukkan pencapaian yang belum memuaskan. Meskipun telah ada upaya edukasi dan sosialisasi, kasus kekerasan seksual terhadap anak masih terus meningkat, dan respons terhadap kasus tersebut kurang memadai. Hambatan utama yang dihadapi dalam upaya collaborative ini mencakup kurangnya koordinasi antar stakeholder, keterbatasan sumber daya keuangan, rendahnya pemahaman masyarakat, dan adanya ego sektoral di stakeholder. Ini menunjukkan bahwa upaya penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak memerlukan collaborative yang lebih efektif dan berkelanjutan di Kota Tebing Tinggi. Kata Kunci : Collaborative, Stakeholder, Seksual, Kekerasan Terhadap Anak

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201 - Jurusan Administrasi Publik
Depositing User: Mutia Syahilla Rangkuti
Date Deposited: 25 Oct 2024 02:23
Last Modified: 25 Oct 2024 02:23
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/7086

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by