Lidayni, Sisma (2024) EKSISTENSI ADAT MELENGKAN MUNYERAH REMPELE DALAM TRADISI PERNIKAHAN PADA MASYARAKAT ACEH TENGAH (STUDI KASUS KAMPUNG LUKUP SABUN TIMUR KECAMATAN KUTE PANANG. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
cover skripsi.pdf Download (201kB) |
|
Text
ABSTRAK skripsi.pdf Download (183kB) |
|
Text
BAB I skripsi.pdf Download (322kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA skripsi.pdf Download (401kB) |
|
Text
skripsi lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi adat melengkan munyerah rempele dalam tradisi pernikahan masyarakat Gayo di Aceh Tengah khususnya di Kampung Lukup Sabun Timur. Fokus utama dalam studi ini yaitu mengkaji eksistensi terhadap praktik tradisi melengkan munyerah rempele bagi masyarakat yang beretnis Gayo maupun non etnis Gayo. Di samping itu, penelitian ini juga mendiskusikan perubahan apa yang terjadi dalam praktik melengkan munyerah rempele. Penelitian ini menggunakan teori perubahan sosial oleh Pitirim Sorokin. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer yaitu observasi dan wawancara sedangkan data sekunder dari data dokumen. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Lukup Sabun Timur melaksanakan tradisi pernikahan berdasarkan adat Gayo serta melalui beberapa tahap, salah satu yang termasuk di dalam tahapnya yaitu melengkan munyerah rempele. Tradisi adat melengkan munyerah rempele merupakan suatu adat lisan yang disampaikan melalui pantun atau syair pada saat penyerahan mempelai, yang masih eksis sampai saat ini di Kampung Lukup Sabun Timur. Dibalik keberadaan tradisi adat melengkan munyerah rempele di Kampung Lukup Sabun Timur ada sebagian dari masyarakatnya tidak mengikuti praktik tradisi adat tersebut. Kemudian adat melengkan munyerah rempele mengalami perubahan, baik disebabkan oleh faktor dalam maupun dari faktor luar. Perubahan yang disebabkan oleh faktor dalam yaitu, terjadi dari dalam masyarakat itu sendiri seperti kurang paham akan bahasa melengkan pada saat munyerah rempele. Adapun perubahan yang disebabkan oleh faktor luar yaitu, perkembangan zaman, seperti adanya sosial media, guna untuk menyampaikan adat melengkan munyerah rempele lebih leluasa disampaikan kepada masyarakat Gayo, dibandingkan dengan sebelum adanya social media disampaikan di ruang lingkup saja. Kata Kunci: Eksistensi Adat, Melengkan Munyerah Rempele, Suku Gayo, Pernikahan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 69201 - Jurusan Sosiologi |
Depositing User: | Sisma Lidayni |
Date Deposited: | 17 Oct 2024 07:01 |
Last Modified: | 17 Oct 2024 07:01 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/6924 |
Actions (login required)
View Item |