Fiki, Ahmad (2023) STUDI KEBERADAAN DUGONG DAN HABITATNYA DI PULAU BANYAK BARAT KABUPATEN ACEH SINGKIL PROVINSI ACEH. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
COVER FIKI.pdf

Download (20kB)
[img] Text
ABSTRAK FIKI.pdf

Download (126kB)
[img] Text
BAB I FIKI.pdf

Download (12kB)
[img] Text
DAFTAR PUSAKA FIKI.pdf

Download (252kB)
[img] Text
STUDI KEBERADAAN DUGONG DAN HABITATNYA DI PULAU BANYAK BARAT KABUPATEN ACEH SINGKIL.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

AHMAD FIKI. Studi Keberadaan Dugong dan Habitatnya di Pulau Banyak Barat Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh. Dibimbing oleh bapak SYAHRIAL dan bapak YUDHO ANDIKA. Dugong atau duyung adalah salah satu mamalia laut herbivora sejati dan merupakan salah satu dari empat spesies Ordo Sirenia yang masih hidup hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dugong, kondisi padang lamun, keterkaitan antara dugong dan lamun serta pengetahuan nelayan mengenai dugong di Pulau Banyak Barat Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh. Metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara terhadap nelayan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa frekuensi dugong terjerat atau terdampar di pulau banyak barat terjadi sebanyak 2 kasus yang memiliki kronologi yang berbeda dengan frekuensi dugong yang ditemukan dari tahun 2017-2022 berjumlah 5 – 6 ind. Selanjutnya distribusi dugong yang ditemukan sekitar Pulau Banyak Barat adalah di Pulau Matahari, Raga-Raga, Walung dan Lamun. Sementara untuk keanekaragaman jenis lamun di Pulau Banyak Barat teridentifikasi 2 famili, 6 genus dan 5 spesies dengan kerapatan E. acoroides lebih tinggi (390.22 ind/m2) dibandingkan spesies lain, kemudian frekuensi jenis tertingginya ditemukan pada C. rotundata (0.58). distribusi lamun di Pulau Banyak Barat ditemukan di Pulau Walung, Matahari, Raga-Raga dan Lamun dengan keterkaitan antara dugong dan lamun menemukan bahwa sebagian besar dugongnya ditemukan disekitar ekosistem lamun. Selain itu pengetahuan nelayan mengenai dugong, nelayan di Pulau Banyak Barat dapat membedakan antara dugong dengan lumba-lumba (94%), kemudian nelayan Pulau Banyak Barat menemukan dugong ketika sedang melakukan penangkapan ikan (72%), dimana penemuannya hanya sesekali yang terlihat oleh nelayan (82%) dan nelayan Pulau Banyak Barat secara keseluruhannya tidak pernah membunuh dugong (90%). Selanjutnya parameter kualitas air yang diukur secara keseluruhannya masih memenuhi ambang baku mutu. Kata kunci: Dugong, Frekuensi, Keterkaitan, Lamun, Singkil

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Pertanian > 11901 - Jurusan Ilmu Kelautan
Depositing User: Ahmad Fiki
Date Deposited: 12 Sep 2024 06:57
Last Modified: 12 Sep 2024 06:57
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/6028

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by