Muzni, Irfan (2024) ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MENINGKATNYA CERAI GUGAT DI MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON. S2 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
2. Sampul Tesis Irfan.pdf

Download (97kB)
[img] Text
3. Ringkasan - Abstract Irfan Muzni.pdf

Download (201kB)
[img] Text
Bab I Irfan Muzni.pdf

Download (1MB)
[img] Text
4. Daftar Pustaka.pdf

Download (606kB)
[img] Text
1. Tesis Lengkap Irfan Muzni.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Hukum menjadi prinsip dasar bagi Negara Indonesia menyebabkan adanya penekanan bahwa cerai gugat merupakan suatu proses yang tidak dianggap ringan. Regulasi terkait dengan perceraian diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (selanjutnya disebut dengan Undang-undang Perkawinan). Proses perceraian yang diatur melalui Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Perkawinan, diharuskan melalui mekanisme yudisial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor penyebab, pertimbangan hakim dan upaya yang dilakukan terhadap menigkatnya cerai gugat di wilayah hukum Mahkamah Syar’iyah Takengon. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder karena merupakan penelitian yuridis-empiris melalui wawancara terhadap responden dan informan. Analisis data dalam penelitian ini yaitu semua data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan terhadap masalah yang diteliti terkait analisis faktor penyebab meningkatnya cerai gugat di Mahkamah Syar’iyah Takengon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya cerai gugat di wilayah hukum Mahkamah Syar’iyah Takengon Tahun 2022 disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti faktor ekonomi, perjudian, KDRT, kurangnya pemahaman agama, dan perselingkuhan dari media sosial, yang mengakibatkan perselisihan dalam rumah tangga. Pertimbangan hakim dalam mengabulkan cerai gugat didasarkan pada tiga prinsip: filosofis, yuridis, dan sosiologis, dengan tujuan memberikan keadilan, kepastian, dan kemanfaatan bagi para pihak yang terlibat. Upaya yang dilakukan Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam menekan angka perceraian melibatkan peran hakim dan mediator dalam mendamaikan para pihak, serta memberikan sosialisasi dan informasi publik untuk mencegah perceraian. Sementara itu, MPU Aceh Tengah dan Kepala Desa (Reje) juga aktif memberikan sosialisasi, bimbingan, dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pernikahan dan akibat perceraian sebagai upaya pencegahan. Disarankan kepada pembentuk undang-undang untuk merevisi Undang-Undang Perkawinan guna mengatur tahapan persiapan perkawinan, yang dapat mencegah cerai gugat akibat kurangnya kesadaran suami-isteri. Kepada Desa/Reje, MPU, dan KUA, diperlukan bimbingan pra nikah, mediasi, dan peningkatan kompetensi aparatur desa dalam mediasi untuk menekan angka cerai gugat. Mahkamah Syar’iyah perlu mempertahankan upaya-upaya mendamaikan para pihak dan memberikan kesempatan mediator non-hakim untuk mendorong penyelesaian damai. Kata kunci: Cerai Gugat, Mahkamah Syar’iyah, Faktor Penyebab

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana > 74101 - Magister Hukum
Depositing User: Tn Irfan Muzni
Date Deposited: 05 Sep 2024 07:17
Last Modified: 05 Sep 2024 07:17
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/5788

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by