SYAHIDAH, AISYAH NURMI (2024) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI KOTA LHOKSEUMAWE. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
AISYAH NURMI SYAHIDAH_200210080-COVER.pdf Download (217kB) |
|
Text
AISYAH NURMI SYAHIDAH_200210080_ABSTRAK.pdf Download (190kB) |
|
Text
AISYAH NURMI SYAHIDAH_200210080_BAB 1.pdf Download (232kB) |
|
Text
AISYAH NURMI SYAHIDAH_200210080_DAPUS.pdf Download (132kB) |
|
Text
AISYAH NURMI SYAHIDAH_200210080_Collaborative Governance Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Kota Lhokseumawe_Full-text.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja di Kota Lhokseumawe merupakan proses kolaborasi yang melibatkan stakeholder untuk saling bekerjasama. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja yang dilakukan oleh DP3AP2KB, Polres Lhokseumawe, dan LBH Apik. Data yang didapat dianalisis dengan cara kualitatif kemudian dikumpulkan untuk ditelaah secara keseluruhan dan dilengkapi oleh hasil wawancara yang memiliki fokus penelitian, pertama mengenai collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja di Kota Lhokseumawe melalui 5 tahapan proses kolaborasi berdasarkan teori Ansell dan Gash yaitu: adanya dialog tatap muka, membangun kepercayaan, membangun komitmen terhadap proses, berbagi pemahaman, dan hasil sementara. Yang kedua mengenai faktor penghambat collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja berupa faktor regulasi, faktor perjanjian yang mengikat (MOU), dan faktor anggaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja di Kota Lhokseumawe sudah melewati tahapan proses kolaborasi antara lain: dialog tatap muka antara stakeholder, saling membangun kepercayaan, proses dalam mencapai komitmen, pemahaman terhadap keputusan bersama, dan hasil sementara yang menunjukkan proses collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja di Kota Lhokseumawe belum maksimal. Kemudian hambatan yang terjadi dalam collaborative governance berupa tidak adanya regulasi khusus terkait kenakalan remaja, perjanjian yang mengikat (MOU) tidak terjalankan sesuai dengan isi dari kesepakatan, dan tidak adanya anggaran khusus terkait proses collaborative governance dalam mengatasi kenakalan remaja di Kota Lhokseumawe. Kata Kunci: Administrasi Publik, Manajemen Publik, Governance, Collaborative governance, Kenakalan Remaja
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201 - Jurusan Administrasi Publik |
Depositing User: | Aisyah Nurmi Syahidah |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 03:26 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 03:26 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/5116 |
Actions (login required)
View Item |