Helena, Shinta Fatricia (2024) PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENETAPKAN HUKUMAN CAMBUK TERHADAP YANG MEMPROMOSIKAN DAN MEMFASILITASI JARIMAH ZINA (Studi Penelitian Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (130kB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (164kB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (253kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (253kB) |
|
Text
SKRIPSI_SHINTA FATRICIA HELENA_200510021.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Masyarakat Aceh sejak awal kemerdekaan meminta dan memperjuangkan agar negara memainkan peranan yang serius dalam hal pelaksanaan syariat Islam, sehingga boleh dikatakan akan terlibat penuh. Aceh telah memiliki beberapa qanun tentang pelaksanaan syariat Islam salah satunya adalah Pasal 33 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat yang mengatur tentang jarimah zina, yang salah satu sanksinya yaitu dengan hukuman cambuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah sanksi yang dijatuhkan hakim sesuai dengan Pasal 33 Ayat (3) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat serta untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan cambuk sebagai hukuman terhadap pelaku jarimah zina di Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dan pendekatan yuridis empiris. Data diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Analisis data dilakukan secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, sanksi yang dijatuhkan hakim sudah sesuai dengan Pasal 33 Ayat (3) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayat, Akan tetapi putusan hakim kurang adil apabila dilihat berdasarkan sistem peradilan pidana anak dikarenakan anak yang menjadi korban. Hakim dalam menetapkan hukuman cambuk bagi yang mempromosikan dan memfasilitasi jarimah zina hakim mempertimbangkan fakta-fakta dan bukti dalam persidangan dan memperhatikan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) yang apabila korban nya anak hukuman yang tepat adalah penjara untuk melindungi korban dan psikologi dari korban itu sendiri. Diharapkan pemerintah lebih serius dalam bertanggung jawab kepada rakyatnya agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang haram seperti zina dan hakim juga lebih maksimal dalam memberikan saksi agar tujuan dari pemidanaa dapat tercapai. Kepada masyarakat terutamanya keluarga lebih berperan aktif lagi dalam pencegahan zina dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif supaya terhindar dari perbuatan asusila dan membantu meningkatkan moral.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Shinta Fatricia Helena |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 07:08 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 07:08 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/3759 |
Actions (login required)
View Item |