WAHYUNI, FITRI (2022) PEREMPUAN PENGRAJIN BATU BATA DALAM TINJAUAN ANTROPOLOGI FEMINIS (STUDI KASUS DI KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA). S1 thesis, universitas malikussaleh.

[img] Text
fitriwahyuni_170230025_cover.pdf

Download (152kB)
[img] Text
fitriwahyuni_170230025_abstrak.pdf

Download (254kB)
[img] Text
fitriwahyuni_170230025_bab 1.pdf

Download (171kB)
[img] Text
fitriwahyuni_170230025_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (358kB)
[img] Text
fitriwahyuni_170230025_perempuan pengrajin batu bata dalam tinjauan antropologi feminis (studi kasus dikecamatan dewantara kabupatebn acehn utara).pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Industri batu bata di Kecamatan Dewantara merupakan industri yang dapat memberikan peluang bisnis dan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi penduduk dan masyarakat sekitar, baik pada pabrik pembuatan (sal bata) maupun pabrik pembakaran (dapu bata). Industri batu bata merupakan salah satu usaha masyarakat dalam mencari mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sehingga banyak penduduk bahkan para perempuan di daerah industri batu bata ikut bekerja sebagai pengrajin batu bata di pabrik pembuatan (sal bata). Dalam hal ini, maka secara otomatis perempuan yang bekerja akan memiliki tuntutan peran ganda dalam keluarga, baik dalam peran domestik maupun peran publik. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk mengkaji tentang apa saja faktor yang menyebabkan para perempuan bekerja sebagai pengrajin batu bata, dan bagaimana para perempuan pekerja dapat membagi waktu dalam mengurus rumah tangga sebagai ibu rumah tangga, dengan bekerja di luar rumah. Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan model kualitatif dari Moleong, yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perempuan bekerja menjadi pengrajin batu bata yaitu: 1) adalah karena faktor ekonomi, seperti membantu suami dalam menambah pendapatan keluarga; 2) untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang menghasilkan nilai tambah ekonomi; 3) karena untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Alasan mereka memilih pekerjaan sebagai pengrajin batu bata adalah; karena dapat dilakukan oleh semua kalangan; aksesnya mudah karena berada di sekitar pemukiman warga, sehingga sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang ingin bekerja namun tetap dekat dengan rumah; serta pekerjaan ini tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi dan ijazah. Cara mereka untuk membagi waktu dengan tuntutan peran ganda adalah menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum berangkat kerja, dan melanjutkan tugas domestik mereka setelah pulang bekerja, Bagi perempuan yang memiliki anak yang masih kecil, mereka akan membawa turut anak-anak ketempat kerja dan menjaganya sambil bekerja. Kata Kunci: Gender dan feminis, Peran perempuan, Pekerja perempuan, Industri batu bata. ABSTRACT The brick industry in Dewantara District is an industry that can provide business opportunities and open up many jobs for residents and the surrounding community, both in manufacturing factories (sal bata) and kiln factories (dapu bata). The brick industry is one of the community's efforts to find a livelihood to meet economic needs, so that many residents and even women in the brick industrial area work as brick craftsmen in the (sal bata) manufacturing factory. In this case, working women will automatically have dual role demands in the family, both in domestic and public roles. Therefore, researchers are trying to examine what factors cause women to work as brick craftsmen, and how working women can share their time in managing the household as housewives, by working outside the hom. The type of research conducted in this study is a descriptive type using a qualitative approach. The location of this research is in Dewantara District, North Aceh Regency. Data collection techniques used are observation, interviews, and document studies. The data analysis technique used by the researcher is a qualitative model from in Moleong, namely by reducing data, presenting data, and drawing conclusion. The results of the study show that there are several factors that cause women to work as brick craftsmen, namely: 1) due to economic factors, such as helping their husbands to increase family income; 2) to fill spare time with activities that generate added economic value; 3) because to meet their personal needs. The reasons they chose to work as brick craftsmen were; because it can be done by all groups; the access is easy because it is located in the vicinity of residential areas, so it is very suitable for housewives who want to work but still close to home; and this job does not require higher education and a diploma. The way they divide their time with the demands of multiple roles is to complete homework before going to work, and continue their domestic tasks after returning home from work. For women who have young children, they will bring their children to work and look after them while working. Keywords: Gender and feminist, The role of women, Women workers, Brick industry

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 82201 - Jurusan Antropologi
Depositing User: fitri wahyuni
Date Deposited: 01 Jul 2024 07:51
Last Modified: 01 Jul 2024 07:51
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/3072

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by