MAULIZA, ISNA (2023) ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM MAHKAMAH SYAR’IYAH TAKENGON DALAM PUTUSAN NOMOR: 01/JN.ANAK/2020/MS.TKN BERDASARKAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT DAN MAQASHID SYARI’AH. S1 thesis, UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.
Text
COVER.pdf Download (74kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (225kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (361kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (169kB) |
|
Text
REVISI SKRIPSI ISNA.pdf Restricted to Registered users only Download (650kB) |
Abstract
Dalam menetapkan dan memutuskan sanksi jinayat terhadap anak sebagai pelaku jarimah di Aceh, maka seorang hakim tentu akan berpedoman kepada Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Salah satu contoh kasus jinayat yang dilakukan oleh anak yaitu ada di putusan Nomor: 01/JN.Anak/2020/MS.Tkn, dimana dalam kasus ini seorang anak yang berusia 16 tahun menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak yang berusia 5 tahun. Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam memutuskan perkara ini dan menjelaskan mengenai pandangan maqashid syari’ah terhadap perbuatan pelaku dalam putusan Nomor: 01/JN.Anak/2020/MS.Tkn. Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian hukum normatif. Setelah data diperoleh kemudian penulis menganalisis secara kualitatif terhadap putusan Nomor: 01/JN.Anak/2020/MS.Tkn. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim Mahkamah Syar’iyah Takengon dalam memutuskan dan melakukan pertimbangan terhadap kasus dengan Nomor Putusan: /JN.Anak/2020/MS.Tkn sudah sesuai dengan Pasal 67 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, yang mana dalam pasal tersebut pelaku dapat dijatuhi ‘uqubat selama 30 bulan penjara tetapi Hakim menjatuhkan ‘uqubat terhadap pelaku selama 18 bulan penjara, hal ini dikarenakan Hakim dalam memutuskan perkara ini tidak hanya memperhatikan asas kepastian hukum saja tetapi juga memperhatikan asas kemanfaatan dan keadilan bagi pelaku yang mana pelaku masih dibawah umur dan perlu mendapatkan pendidikan selayaknya anak usianya. Dalam pandangan maqashid syari’ah sendiri perbuatan pelaku dapat disimpulkan bertentangan dengan 5 pokok kemaslahatan yang ingin dicapai di dalam maqashid syari’ah yaitu hifz ad-din, hifz ‘aql, hifz nasl, hifz maal, dan hifz nafs. Hal ini dikarenakan pelecehan seksual menimbulkan banyak dampak mudharat baik dari dampak fisik maupun psikis terhadap korban. Maka dari itu harus dilakukan upaya pencegahan dan menghukum para pelaku pelecehan seksual dengan sanksi yang sesuai dengan yang telah diatur dalam Qanun Jinayat Aceh. Saran kepada aparat penegak hukum khususnya di Aceh untuk menegakkan dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Qanun Aceh karena peraturan ini bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Isna Mauliza |
Date Deposited: | 13 Jun 2024 04:00 |
Last Modified: | 13 Jun 2024 04:00 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2913 |
Actions (login required)
View Item |