FUNNA, ARIEF (2023) PRIORITAS PENANGANAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KABUPATEN BIREUEN DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. S2 thesis, UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.
Text
1 COVER.pdf Download (116kB) |
|
Text
2. Abstrak - Arief Funna.pdf Download (42kB) |
|
Text
3. Bab I.pdf Download (936kB) |
|
Text
4. DAftar Pustaka.pdf Download (403kB) |
|
Text
5. Full Teks Arifunna.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Universitas Malikussaleh Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena telah mengalami penurunan kualitas lingkungan. Kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bireuen ditetapkan sebanyak 38 gampong yang tersebar di 13 kecamatan dengan total kawasan kumuh seluas 588,90 Ha. Permasalahan dalam penelitian ini adalah 38 gampong tersebut yang tertangani program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada tahun anggaran 2022 hanyalah 24 gampong, sementara 14 gampong lagi belum tertangani. Mengingat Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen mempunyai keterbatasan anggaran, maka gampong yang belum tertangani program Kotaku perlu dicarikan skala prioritas untuk diusulkan pada tahun anggaran 2023 ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam penanganan infrastruktur kawasan permukiman kumuh dan urutan prioritas penanganan infrastruktur kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bireuen. Kriteria kekumuhan yang ditinjau mencakup 7 kriteria yaitu bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, dan proteksi kebakaran. Alternatif yang ditinjau mencakup 14 gampong yaitu Gampong Pante Rheng, Cot Keutapang, Pulo Ara Geudong Teungoh, Lhok Awe Awe, Meunasah Timu, Matang Mesjid, Leubu Cot, Cot Kruet, Sukarame, Seuneubok Aceh, Kuta Baro, Alue Krueb, Gampong Paya, dan Juli Cot Meurak. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner. Teknik sampling menggunakan purposive sampling sebanyak 4 stakeholders. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam penanganan infrastruktur kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bireuen adalah kriteria bangunan gedung dengan nilai rata-rata gabungan eigen sebesar 0,34 (34%). Urutan prioritas utama penanganan infrastruktur kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bireuen adalah Gampong Matang Mesjid sebagai prioritas 1 dengan bobot sebesar 0,152, Gampong Pante Rheng sebagai prioritas 2 dengan bobot sebesar 0,149, Gampong Pulo Ara Geudong Teungoh sebagai prioritas 3 dengan bobot sebesar 0,140, Gampong Lhok Awe Awe sebagai prioritas 4 dengan bobot sebesar 0,135, Gampong Cot Keutapang sebagai prioritas 5 dengan bobot sebesar 0,111, Gampong Meunasah Timu sebagai prioritas 6 dengan bobot sebesar 0,107. Kata Kunci: Penanganan, infrastruktur, kawasan, permukiman, kumuh, AHP
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Pascasarjana > 22101 - Magister Teknik Sipil |
Depositing User: | ARIEF FUNNA |
Date Deposited: | 05 Jun 2024 09:12 |
Last Modified: | 05 Jun 2024 09:12 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2815 |
Actions (login required)
View Item |