Fauzi, Imam (2024) Konflik Laut China Selatan: Ancaman Keamanan Bagi ASEAN. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (81kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (118kB) |
|
Text
Bab I. pdf.pdf Download (286kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (198kB) |
|
Text
full text.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang Ancaman Keamanan bagi ASEAN atas konflik Laut China Selatan. Laut China Selatan Selatan adalah salah satu anak perairan dari Samudra Pasifik yang membentang dari Selat Karimata dan Selat Malaka hingga selat Taiwan, dengan luas mencapai 3,5 juta kilometer persegi. laut yang dikelilingi oleh sejumlah negara ASEAN dan Tiongkok ini merupakan jalur perdagangan yang sangat strategis dan menyimpan cadangan minyak bumi sebesar 11 hingga 17 miliar Barrel serta gas alam mencapai 190 hingga 500 triliun kaki kubik. Adapun rumusan masalah yang ingin di teliti serta dijawab oleh peneliti adalah dampak serta ancaman yang ditimbulkan konflik ini terhadap keamanan regional ASEAN dan bagaimana upaya ASEAN dalam mengatasinya. Perspektif teoritik yang digunakan dalam studi ini adalah Neorealisme. Perspektif ini menganggap rezim Internasioal itu selalu anarkis, tidak ada perlindungan dari manapun, setiap negara harus mempertahankan dan melindungi negaranya sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif analitik yang menggambarkan dan menguraikan data, fakta dan argumen yang relevan terkait subjek penelitian yang telah ditetapkan untuk menjawab permasalahan yang diangkat. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa China lebih dominan dan bertindak paling agresif diantara empat negara lainnya. Mulai dari eksploitasi SDA , okupansi, reklamasi dan laju militerisasi dilakukan China untuk menunjukkan agresivitasnya di kawasan tersebut. Akibatnya guna mengimbangi agresivitas yang dilakukan China pihak eksternal seperti amerika, rusia, Inggris memainkan kepentingannya juga di sengketa ini. Tentunya sangat berdampak pada stabilitas politik dan keamanan regional. Keterkaitan amerika sebagai rival China berdampak buruk pada hubungan bilateral negara ASEAN serta menghambat dan mengganggu laju investasi dan pertumbuhan ekonomi dan menjadi ancaman bagi ASEAN dan membahayakan kawasan. Untuk itu ASEAN perlu mengeluarkan kebijakan kolektif seperti mempercepat CoC dan upaya kesepakatan lainnya baik secara hukum atau kerjasama untuk menyelesaikan sengketa ini
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 67201 - Jurusan Ilmu Politik |
Depositing User: | Imam Fauzi |
Date Deposited: | 31 May 2024 03:16 |
Last Modified: | 31 May 2024 03:16 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2704 |
Actions (login required)
View Item |