Hayah, Miratul (2024) PERSELISIHAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERCERAIAN (Studi Putusan Nomor 168/Pdt.G/2020/MS.Lsm). S1 thesis, UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.

[img] Text
Miratul Hayah_200510200_Cover.pdf

Download (24kB)
[img] Text
MiratulHayah_200510200_Abstak.pdf

Download (246kB)
[img] Text
MiratulHayah_200510200_Bab 1.pdf

Download (447kB)
[img] Text
MiratulHayah_200510200_Daftar Pustaka.pdf

Download (259kB)
[img] Text
MiratulHayah_200510200_Perselisihan Dalam Rumah Tangga Sebagai Penyebab Terjadinya Perceraian (Studi Putusan Nomor 168Pdt.G2020MS.Lsm).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perkawinan adalah suatu ikatan yang sakral dan tidak bisa dianggap sepele. Namun tidak selamanya perkawinan berjalan sebagaimana yang diharapkan, melainkan juga ada yang berakhir dengan perceraian, perceraian menurut Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata merupakan penghapusan perkawinan dengan putusan hakim, atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan berdasarkan alasan-alasan yang tersebut dalam Undang-Undang perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan perselisihan yang terjadi dalam rumah tangga shingga menyebabkan terjadinya perceraian pada Putusan Nomor 168/Pdt.G/2020/MS.Lsm, dengan dasar hukum Pasal 39 Undang-Undang Nomor 9 tahun 1975. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Sifat penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data yang digunakan yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian di Mahkamah Syari' yah, diketahui bahwa pertimbangan Hakim pada putusan cerai gugat Nomor 168/Pdt.G/2020/MS.Lsm bukan hanya dikarenakan perselisihan secara terus menerus, akan tetapi dikarenakan tergugat selaku suami telah melakukan perbuatan yang melanggar syariat Islam, yang dimana perbuatan tersebut termasuk kedalam kekerasan seksual sesuai dengan UURI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hakim juga mempertimbangkan untuk menolak terjadinya masadat dalam rumah tangga harus lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidah "menolak mafsadat lebih didahulukan dari pada mendatangkan kemaslahatan". Akibat hukum Jatuhnya talak ba' in sughra kepada penggugat dalam perkara cerai gugat putusan Nomor 168/Pdt.G/2020/MS.Lsm berakibat hukum dimana penggugat tidak akan mendapatkan nafkah iddah, sedangkan dalam SEMA Nomor 3 Tahun 2018 menjelaskan tentang mengharuskan suami untuk memberi nafkah iddah kepada istri meskipun istri yang mengajukan gugatan selama istri tidak terbukti nusyuz. Kata Kunci: Perselisihan, Rumah Tangga, Perceraian

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Miratul Hayah
Date Deposited: 29 May 2024 09:22
Last Modified: 29 May 2024 09:22
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2618

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by