Dhila, Fenny Rahma (2024) PEMBATALAN SECARA SEPIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI MAKANAN ANTARA KONSUMEN DENGAN DRIVER APLIKASI ONLINE (Studi Penelitian di Kota Lhokseumawe). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
Text
Cover.pdf Download (106kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (134kB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (155kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (130kB) |
|
Text
Full-Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pembatalan perjanjian secara sepihak adalah perjanjian yang diketahui oleh pelaku usaha dan konsumen, apabila konsumen membatalkannya secara sepihak dengan perjanjian yang telah ditentukan maka akan menimbulkan kerugian bagi driver dan dianggap melawan hukum berdasaran Pasal 1266 KUH Perdata. Perlindungan hukum dalam transaksi perdagangan online antara pelaku usaha dengan konsumen diatur dalam Pasal 6 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hal ini bertujuan untuk menjaga hak-hak kedua belah pihak, termasuk meminimalisir wanprestasi seperti pembatalan pesanan makanan secara sepihak oleh konsumen pada aplikasi online di Kota Lhokseumawe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk perjanjian antara konsumen dengan driver atas pembelian makanan melalui aplikasi online, untuk mengetahui sanksi hukum bagi konsumen yang melakukan pembatalan secara sepihak, serta untuk mengetahui penyelesaian hukum terhadap pembatalan perjanjian secara sepihak. Metode dari penelitian ini ialah berjenis kualitatif dengan bersifat deskriptif yang menggunakan metode pendekatan yuridis empiris dalam memperoleh jawaban dari penelitian ini. Sumber data dalam kajian ini dibagi menjadi dua yakni sumber primer yang berasal dari wawancara dengan narasumber dan informan, serta terdapat data sekunder yang diambil dari kajian studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perjanjian antara konsumen dengan driver yaitu perjanjian timbal balik. Terdapat 2 (dua) bentuk perjanjian yang terjadi yaitu pertama perjanjian jual beli terhadap pembelian barang dalam bentuk makanan dan minuman. Kedua perjanjian penggunaan jasa pengantaran (delivery) makanan dan minuman melalui driver yang disediakan oleh platform (perjanjian tambahan). Sanksi hukum bagi konsumen yang melakukan wanprestasi yaitu membayar kerugian berupa sejumlah uang sesuai harga pesanan konsumen dan tidak dapat menggunakan platform tersebut dikarenakan sudah diblokir dari pihak platform akibat sering melakukan wanprestasi, hal ini bertujuan agar memberikan efek jera kepada konsumen. Penyelesaian hukum yang diutamakan dalam proses penyelesaian ini yaitu dengan bermusyawarah untuk mencapai mufakat, apabila tidak menemukan kesepakatan maka selanjutnya akan dilimpahkan ke BPSK. Disarankan kepada pelaku usaha untuk lebih selektif dan hati-hati dalam memilih konsumen yang melakukan pemesanan makanan pada aplikasi online. Hal ini bertujuan agar terhindarnya pembatalan secara sepihak yang akan menimbulkan kerugian bagi pihak pelaku usaha.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Fenny Rahma Dhila |
Date Deposited: | 08 May 2024 06:42 |
Last Modified: | 08 May 2024 06:42 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2227 |
Actions (login required)
View Item |