HAYATI, CUT NURUL (2025) BENTUK DAN FUNGSI DISFEMISME DALAM KOLOM KOMENTAR VIDEO TRENDING TIKTOK PASCA PUTUSAN MK PILKADA ACEH 2024. S1 thesis, univeristas malikussaleh.
|
Text
COVER.pdf Download (21kB) |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (9kB) |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (135kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (148kB) |
|
|
Text
CUT NURUL HAYATI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi disfemisme dalam kolom komentar video trending TikTok pasca putusan MK Pilkada Aceh 2024 dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data yang digunakan terdiri dari kata, frasa dan klausa yang terdapat dalam kolom komentar TikTok. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik baca dan teknik catat. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan disfemisme dalam bentuk kata terdapat 11 data temuan seperti penggunaan kata Bui, Paleh, Pungo. Disfemisme dalam bentuk frasa terdapat 19 data temuan yang paling banyak di jumpai adalah penggunaan frasa Pap Ma dan Pap Mek. Kemudian terdapat 10 temuan disfemisme dalam bentuk klausa dan yang paling banyak dijumpai adalah Let Ma. Berdasarkan hasil analisis pada fungsi disfemisme ditemukan bahwa terdapat fungsi disfemisme yaitu mengejek atau memberikan julukan pada Gubernur Aceh seperti mengatakan gubernur tersebut Mualem Lagée Ék. Fungsi disfemisme berupa makian dan serapah yang cabul seperti pap ma, pap ku dan lain sebagainya. Fungsi disfemisme membandingkan manusia dengan hewan seperti mengatakan gubernur tersebut menyerupai anjing dan babi. Selanjutnya fungsi disfemisme memberikan julukan pada karakter fisik seperti gubernur muallem kloe, selanjutnya fungsi disfemisme berupa makian dengan istilah abnormalitas mental seperti mengatakan gubernur tersebut pungo, bangai, thoe bangai, dan fungsi disfemisme ejekan pada karakter seperti menyebutkan gubernur tersebut keturunan pengkhianat, muzakir memang bangsat. Sedangkan fungsi disfemisme seperti ejekan yang rasis dan ejekan berupa diskriminasi ras tidak di temukan data.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
| Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88201 - Jurusan Sastra Indonesia |
| Depositing User: | Cut Nurul Hayati |
| Date Deposited: | 01 Oct 2025 04:54 |
| Last Modified: | 01 Oct 2025 04:54 |
| URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/16390 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |




