Iasha, Cut Ifonna (2025) EFEKTIVITAS PENERAPAN PERMA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR MEDIASI PERKARA PERCERAIAN (Studi Penelitian Di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Cover.pdf

Download (780kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (768kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (767kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (767kB)
[img] Text
Full.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tingkat keberhasilan mediasi dalam mengurangi angka perceraian di Mahkamah Syar’iyah Kota Lhokseumawe masih rendah, meskipun telah diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2016. Masalah ini muncul karena kewajiban mediasi dalam setiap perkara perceraian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sementara harapannya agar mediasi dapat menjadi solusi efektif dalam penyelesaian perkara perceraian dan mengurangi beban pengadilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas mediasi perceraian berdasarkan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe, serta untuk mengetahui kendala dan upaya dalam mengurangiperkara perceraian. Metode penelitian ini adalah yuridis empiris. Penelitian ini dilakukan di Mahkamah Syar’iyah Kota Lhokseumawe menggunakan data primer melalui wawancara dengan informan dan responden yaitu para pihak yang berperkara, akademisi, hakim, mediator non-hakim, dan hakim mediator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penerapan PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dalam perkara perceraian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe sangat bergantung pada sikap terbuka para pihak, pendekatan humanis dari mediator, serta dukungan sistemik melalui pelatihan dan edukasi publik agar mediasi benar-benar menjadi sarana penyelesaian sengketa yang damai, adil, dan bermartabat. Kendala utama yang dihadapi Mahkamah Syar’iyah Kota Lhokseumawe dalam proses mediasi perceraian meliputi rendahnya kesadaran hukum masyarakat terhadap manfaat mediasi, faktor sosial seperti emosi tinggi, ketidakpercayaan, tekanan keluarga, dan kurangnya edukasi hukum dari instansi luar turut memperburuk efektivitas mediasi, padahal berdasarkan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 115 Kompilasi Hukum Islam, dan PERMA Nomor 1 Tahun 2016, mediasi adalah tahapan wajib yang bertujuan utama menyelesaikan konflik secara damai sebelum perkara diputus di pengadilan. Upaya Mahkamah Syar’iyah Kota Lhokseumawe dalam mengurangi perkara perceraian melalui mediasimencakup penyuluhan kepada masyarakat, serta pengawasan dan evaluasi berkala atas efektivitas mediasi. Disarankan agar Mahkamah Syar’iyah semakin memperluas sosialisasi tentang pentingnya mediasi kepada masyarakat, sehingga mediasi dapat berfungsi maksimal sebagai upaya penyelesaian sengketa secara damai dan efektif. Kata Kunci : Mediasi, Perceraian, Mahkamah Syar’iyah.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Cut Ifonna Iasha
Date Deposited: 19 Sep 2025 09:13
Last Modified: 19 Sep 2025 09:13
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/15955

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by