NOFRILLA, ZENDA (2025) PENGARUH PEMBERIAN HERBSIDA GLIFOSAT DAN PARAQUAT TERHADAP TINGKAT KEMATIAN GULMA BAYAM DURI (Amaranthus spinosus) DI PTPN IV KEBUN COT GIREK. S1 thesis, universitas malikussaleh.

	Text ZENDA NOFRILLA- cover.pdf Download (91kB)
	Text ZENDA NOFRILLA- abstrak.pdf Download (163kB)
	Text ZENDA NOFRILLA- bab 1.pdf Download (233kB)
	Text ZENDA NOFRILLA- dapus.pdf Download (176kB)
	Text ZENDA NOFRILLA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

ABSTRACT Oil palm (Elaeis guineensis Jacq) is one of the leading commodities that plays an important role in Indonesia's economy as a contributor to foreign exchange from the plantation sector. However, in its cultivation, oil palm plants are very susceptible to weed infestation. One of the most commonly found weeds in oil palm plantations is spiny amaranth (Amaranthus spinosus), which is known for its high competitiveness and rapid growth rate. This weed can reduce productivity by competing for nutrients, water, light, and growing space. Therefore, weed control is an important aspect of oil palm cultivation, one of which is the use of herbicides.. This study aims to determine the effect of glyphosate and paraquat herbicides on the mortality rate of prickly amaranth weeds. The study was conducted in Reuleut Timur, Muara Batu District, and the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Malikussaleh University, from April to June 2025. The experimental design used was a non-factorial group design with two main treatments: glyphosate and paraquat herbicides, each consisting of four dose levels. Observation parameters included percentage of toxicity, plant height, number of leaves, stem diameter, and dry weight of weeds. Data were analyzed using an F-test at the 5% level, followed by a DMRT test. The results of the study indicated that the application of glyphosate and paraquat herbicides has a significant effect on all observed parameters. Glyphosate doses of 1,440 g/ha and 2,160 g/ha demonstrated high efficacy in causing weed mortality, while paraquat at doses ranging from 552 g/ha to 1,656 g/ha resulted in complete weed mortality from the start of the observation period. Thus, the proper application of herbicides is highly effective for controlling prickly lettuce weeds in oil palm plantations. Keywords: Glyphosate, Herbicide, Oil palm, Paraquat, Prickly spinach RINGKASAN ZENDA NOFRILLA, Pengaruh Pemberian Herbisida Glifosat dan Paraquat Terhadap Tingkat Kematian Gulma Bayam Duri (Amaranthus spinosus) di PTPN IV Cot Girek, Dibimbing oleh BAIDHAWI dan MUHAMMAD MUAZ MUNAUWAR. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia sebagai penyumbang devisa negara dari sektor perkebunan. Namun, dalam budidayanya, tanaman kelapa sawit sangat rentan terhadap gangguan gulma. Salah satu gulma yang paling sering ditemukan di lahan kelapa sawit adalah bayam duri (Amaranthus spinosus), yang dikenal memiliki daya saing tinggi dan laju pertumbuhan cepat. Gulma ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dengan cara bersaing dalam penyerapan unsur hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh. Oleh karena itu, pengendalian gulma menjadi aspek penting dalam budidaya kelapa sawit, salah satunya dengan penggunaan herbisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian herbisida glifosat dan paraquat terhadap tingkat kematian gulma bayam duri. Penelitian dilaksanakan di Reuleut Timur, Kecamatan Muara Batu, serta Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada April hingga Juni 2025. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok non faktorial dengan dua jenis perlakuan utama yaitu herbisida glifosat dan paraquat, masing-masing terdiri atas empat taraf dosis. Parameter pengamatan meliputi persentase keracunan, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan bobot kering gulma. Data dianalisis dengan uji F pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian herbisida glifosat dan paraquat berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati. Dosis glifosat 1.440 g/ha dan 2.160 g/ha menunjukkan efektivitas tinggi dalam menyebabkan kematian gulma, sedangkan paraquat pada dosis 552 g/ha hingga 1.656 g/ha telah menyebabkan kematian total gulma sejak awal pengamatan. Dengan demikian, aplikasi herbisida yang tepat sangat efektif untuk pengendalian gulma bayam duri pada lahan kelapa sawit. Kata kunci: Bayam duri, Glifosat, Herbisida, Kelapa sawit, Paraquat

Item Type:	Thesis (S1)
Subjects:	S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > 54211 - Jurusan Agroekoteknologi
Depositing User:	ZENDA NOFRILLA
Date Deposited:	19 Sep 2025 07:40
Last Modified:	19 Sep 2025 07:40
URI:	https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/15867

Actions (login required)

View Item