YANTI, SAFRINA (2025) ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN BEBAS ATAS TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN (Studi Putusan Nomor 454/Pid.B/ 2024/PN Sby). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
COVER_SAFRINA YANTI_210510077.pdf

Download (142kB)
[img] Text
ABSTRAK_SAFRINA YANTI_210510077.pdf

Download (233kB)
[img] Text
BAB I_SAFRINA YANTI_210510077.pdf

Download (292kB)
[img] Text
DAPUS_SAFRINA YANTI_210510077.pdf

Download (209kB)
[img] Text
SKRIPSI_SAFRINA YANTI_210510077.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Putusan hakim yang menjatuhkan vonis bebas dalam Putusan Nomor 454/Pid.B/2024/PN Sby menimbulkan persoalan hukum karena bertentangan dengan Pasal 182 ayat (4) KUHAP yang mewajibkan putusan didasarkan pada surat dakwaan dan fakta yang terbukti di persidangan, serta Pasal 1 ayat (1) KUHP yang menegaskan asas legalitas. Meskipun hakim memiliki independensi, penerapan putusan di luar atau menyimpang dari dakwaan berpotensi melanggar asas ultra petita dan menimbulkan ketimpangan antara keadilan substantif dan kepastian hukum. Ketidaksesuaian ini mencerminkan adanya kesenjangan antara hukum yang seharusnya berlaku dan praktik putusan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis putusan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dari perspektif independensi kekuasaan kehakiman dan perlindungan hak terdakwa, serta mengkaji pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor 454/Pid.B/2024/PN Sby. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kasus dalam Putusan Nomor 454/Pid.B/2024/PN Sby. Sumber data yaitu data sekunder dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis secara deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakim dalam menjatuhkan putusan pidana terhadap terdakwa ditinjau dari perspektif independensi kekuasaan kehakiman dan perlindungan hak-hak terdakwa berdasarkan Putusan No. 454/Pid.B/2024/PN Sby menimbulkan kontradiksi. Meskipun hakim berpegang pada asas independensi dan in dubio pro reo, putusan bebas yang dijatuhkan berpotensi menimbulkan tafsir sewenang-wenang dan mengaburkan batas antara keadilan substantif dan kepastian hukum. Sementara itu, pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan atas tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian berdasarkan Putusan Nomor 454/Pid.B/2024/PN Sby juga kontradiktif. Meski alat bukti kuat seperti CCTV, keterangan saksi, visum, dan autopsi menunjukkan adanya rangkaian kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia, hakim tetap berpegang pada asas in dubio pro reo dan menyatakan tidak adanya hubungan kausalitas yang meyakinkan. Penafsiran sempit ini mengabaikan unsur Pasal 351 ayat (3) KUHP yang tidak mensyaratkan niat khusus untuk membunuh, sehingga menghilangkan keadilan substantif bagi korban dan menciptakan ketidakpastian hukum serta mengikis kepercayaan masyarakat terhadap integritas peradilan. Disarankan agar hakim senantiasa memperkuat integritas dan profesionalisme dalam menilai fakta hukum secara mendalam dan objektif, guna menjaga kepercayaan publik terhadap sistem peradilan pidana. Kata Kunci: P

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: SAFRINA YANTI
Date Deposited: 18 Sep 2025 07:17
Last Modified: 18 Sep 2025 07:17
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/15675

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by