Herda, Novaldi Rhamadani (2025) EFEKTIVITAS PENYELESAIAN SENGKETA OLEH MEDIATOR NON-HAKIM DALAM SENGKETA KEWARISAN (Studi Penelitian di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Cover.pdf

Download (103kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (216kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (276kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (198kB)
[img] Text
Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Sengketa kewarisan merupakan salah satu persoalan yang sering terjadi di masyarakat, terutama ketika pembagian harta warisan menimbulkan ketidakpuasan antar ahli waris. Permasalahan ini tidak hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga berdampak pada hubungan kekeluargaan yang sering kali menjadi renggang akibat perselisihan. Oleh karena itu, penyelesaian sengketa secara damai melalui mediasi menjadi pilihan yang relevan. Mediator non-hakim, sebagai pihak ketiga yang netral dan berasal dari luar lembaga peradilan, diharapkan mampu membantu para pihak menyelesaikan sengketa dengan pendekatan kekeluargaan yang lebih humanis. Penelitian ini dilakukan di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe sebagai bentuk kajian terhadap peran dan efektivitas mediator non-hakim dalam menangani perkara kewarisan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mediator non-hakim dalam proses mediasi sengketa kewarisan, serta mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penyelesaian sengketa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif, serta mengandalkan data primer dari wawancara dan data sekunder dari studi kepustakaan Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mediator non-hakim di Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe memiliki peran penting dalam memfasilitasi komunikasi dan memberikan pemahaman hukum yang sederhana agar sengketa kewarisan dapat diselesaikan secara damai. Namun, efektivitasnya masih rendah karena dari 18 perkara pada periode 2022–2025, hanya 4 yang ditangani mediator non-hakim dan seluruhnya tidak berhasil mencapai kesepakatan. Hambatan utama yang dihadapi adalah emosi pihak yang tinggi, kurangnya pemahaman hukum waris, adanya campur tangan pihak ketiga, dokumen yang tidak lengkap, serta perbedaan pandangan mengenai keadilan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, mediator menggunakan pendekatan kekeluargaan, komunikasi persuasif, dan edukasi hukum, sementara Mahkamah Syar’iyah memberikan dukungan berupa penyediaan mediator bersertifikat, ruang mediasi, serta sosialisasi hukum kepada masyarakat. Walaupun tingkat keberhasilannya belum optimal, kehadiran mediator non-hakim tetap strategis dalam memperkuat upaya penyelesaian sengketa secara damai, cepat, dan berbiaya ringan. Dari hasil pembahasan, disarankan agar mediator non-hakim terus meningkatkan kemampuan komunikasi dan pendekatan emosional, serta menjelaskan hukum waris dengan mudah. Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe juga perlu lebih aktif mensosialisasikan mediasi dan mendukung pelaksanaannya. Kerja sama antara mediator dan pengadilan harus diperkuat agar mediasi menjadi solusi utama yang adil, cepat, dan menjaga hubungan keluarga. Kata Kunci: Mediasi, Kewarisan, Mediator

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Novaldi Rhamadani Herda
Date Deposited: 18 Sep 2025 03:21
Last Modified: 18 Sep 2025 03:21
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/15560

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by