annisa, annisa (2025) KOMUNIKASI INTERPERSONAL AYAH DAN ANAK DALAM KELUARGA BROKEN HOME (Studi Deskriptif di Desa Blang Pulo, Kec. Muara Satu, Kota Lhokseumawe). S1 thesis, universitas malikussaleh.
|
Text
ANNISA_210240110_Cover.pdf Download (186kB) |
|
|
Text
ANNISA _ 210240110_Abstrak..pdf Download (275kB) |
|
|
Text
ANNISA _ 210240110_Bab I..pdf Download (312kB) |
|
|
Text
ANNISA _210240110_Daftar Pustaka.pdf Download (236kB) |
|
|
Text
ANNISA _210240110_KOMUNIKASI INTERPERSONAL AYAH DAN ANAK DALAM KELUARGA BROKEN HOME DI DESA BLANG PULO ( Studi Deskriptif Di Desa Blang Pulo Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe ).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komunikasi interpersonal antara ayah dan anak dalam keluarga broken home di Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe. Komunikasi interpersonal memiliki peran penting dalam membangun kedekatan emosional antaranggota keluarga, terutama dalam kondisi keluarga yang tidak utuh akibat perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap beberapa keluarga broken home yang menjadi subjek penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara ayah dan anak dalam keluarga broken home masih belum berjalan secara optimal. Berdasarkan teori penetrasi sosial Altman dan Taylor, komunikasi yang terjalin lebih banyak berada pada lapisan superfisial sehingga belum mencapai tingkat kedalaman yang intim. Self-disclosure atau keterbukaan diri anak juga masih terbatas karena ayah belum mampu menciptakan ruang komunikasi yang aman secara emosional. Anak sering kali kesulitan menyampaikan perasaan, pengalaman, maupun harapan kepada ayah, sehingga interaksi yang terjalin kurang mendalam.Dalam komunikasi diadik ayah dan anak, hubungan cenderung kurang intensif dan minim kedalaman emosional. Sementara itu, dalam komunikasi triadik ayah, anak, dan anggota keluarga lainnya, interaksi sering dipengaruhi dinamika keluarga yang terpisah sehingga menimbulkan jarak emosional. Dari sisi keterbukaan, empati, dan dukungan emosional, peran ayah masih terbatas. Hal ini membuat anak berusaha menyesuaikan diri meski menyimpan luka batin serta perasaan hampa.Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal ayah dan anak dalam keluarga broken home berlangsung secara terbatas, dengan kualitas interaksi yang fluktuatif dan belum membentuk hubungan yang kuat maupun konsisten. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan keterbukaan, empati, sikap mendukung, serta kualitas komunikasi baik diadik maupun triadik agar hubungan ayah dan anak menjadi lebih sehat dan bermakna. Kata kunci : komunikasi interpersonal, ayah dan anak, keluarga broken home
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201 - Jurusan Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Annisa annisa |
| Date Deposited: | 10 Sep 2025 04:49 |
| Last Modified: | 10 Sep 2025 04:49 |
| URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/15165 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |




