SILVIANA, MAYA (2025) ANALISIS PENGEMBANGAN DESA EKOWISATA BERBASIS PENTAHELIX KAWASAN PAYANIE KABUPATEN BIREUEN. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
|
Text
COVER_MAYA SILVIANA _210210115.pdf Download (58kB) |
|
|
Text
ABSTRAK_MAYA SILVIANA _210210115.pdf Download (75kB) |
|
|
Text
BAB I_MAYA SILVIANA _210210115.pdf Download (269kB) |
|
|
Text
DAPUS_MAYA SILVIANA _210210115.pdf Download (158kB) |
|
|
Text
SKRIPSI_MAYA SILVIANA _210210115.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengembangan Desa Ekowisata Berbasis Pentahelix Kawasan Payanie Kabupaten Bireuen”. Kawasan Ekowisata Payanie di Kabupaten Bireuen memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Namun, hingga saat ini, pengelolaan kawasan tersebut belum optimal. Terlihat dari kurangnya keterlibatan aktif seluruh unsur penting pembangunan seperti akademisi, pelaku usaha, media, serta belum adanya koordinasi yang berkelanjutan antaraktor. Kondisi ini menghambat upaya menjadikan Payanie sebagai desa wisata yang berkelanjutan dan inklusif. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Pengembangan Desa Ekowisata Berbasis Pentahelix Kawasan Payanie Kabupaten Bireuen dan Untuk mengetahui apa saja kendala dalam Pengembangan Desa Ekowisata Berbasis Pentahelix Kawasan Payanie Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Pentahelix Carayannis & Campbell (2010) yang terdapat lima indikator kalaborasi yaitu pemerintah, akademisi, pelaku usaha (bisnis), Masyarakat dan Media. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kolaborasi Pentahelix di kawasan Payanie telah mulai terbentuk melalui inisiatif lokal seperti pembentukan tim pengelola desa, pelatihan sadar wisata, serta keterlibatan sektor swasta dan akademisi dalam bentuk dukungan CSR dan pengembangan program edukatif. Namun, kolaborasi ini masih menghadapi sejumlah kendala seperti keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, minimnya regulasi khusus, lemahnya koordinasi lintas sektor, serta belum adanya forum komunikasi tetap antaraktor. Peran pemerintah desa cukup aktif dalam memfasilitasi musyawarah dan pemberdayaan masyarakat, tetapi keterlibatan dunia usaha dan akademisi masih sporadis dan belum berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukanya penguatan kelembagaan, pembentukan forum koordinasi rutin, serta penyusunan roadmap pengembangan berbasis MoU bersama sebagai strategi memperkuat sinergi antar unsur Pentahelix. Dengan pendekatan kolaboratif yang lebih terstruktur dan partisipatif, desa ekowisata seperti Payanie memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi destinasi wisata yang lestari, inklusif, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat lokal serta pelestarian lingkungan gambut. Kata Kunci: Analisis, Ekowisata, Pentahelix, Kalaborasi, Berkelanjutan
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201 - Jurusan Administrasi Publik |
| Depositing User: | MAYA SILVIANA |
| Date Deposited: | 21 Aug 2025 07:26 |
| Last Modified: | 21 Aug 2025 07:26 |
| URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/14127 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |




