Sirait, Miswan Pratama (2025) PENGGUNAAN TEKNOLOGI FORENSIK DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA TINJAUAN TERHADAP KEANDALAN BUKTI ELEKTRONIK (Analisis Kasus Kopi Sianida Putusan Mahkamah Agung Nomor 498 K/PID/2017). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
MISWAN PRATAMA SIRAIT_200510018_COVER.pdf

Download (232kB)
[img] Text
MISWAN PRATAMA SIRAIT_200510018_ABSTRAK.pdf

Download (211kB)
[img] Text
MISWAN PRATAMA SIRAIT_200510018_BAB 1.pdf

Download (702kB)
[img] Text
MISWAN PRATAMA SIRAIT_200510018_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (323kB)
[img] Text
MISWAN PRATAMA SIRAIT_200510018_PENGGUNAAN TEKNOLOGI FORENSIK DALAM PENEGAKAN HUKUM PIDANA TINJAUAN TERHADAP KEANDALAN BUKTI ELEKTRONIK%0A(Analisis Kasus Kopi Sianida Putusan Mahkamah Agung Nomor 498 K_PID_2017).pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pentingnya peran digital forensik dalam pembuktian hukum pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 498 K/PID/2017. Meskipun bukti digital diakui dalam praktik peradilan, pengaturannya dalam hukum Indonesia masih terbatas dan kontroversial, menyebabkan kesulitan bagi penegak hukum dalam memastikan keaslian dan keabsahan bukti. Kejanggalan dalam hasil pemeriksaan bukti CCTV dan ketidaksesuaian hasil laboratorium pada kasus sianida, menyoroti perlunya prosedur forensik yang lebih baik untuk mendukung pembuktian di persidangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum dalam kasus sianida oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 498 K/PID/2017 dan untuk mengetahui bagaimana teknologi forensik digunakan dalam mengumpulkan bukti elektronik dalam kasus sianida yang diadili oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 498 K/PID/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, dengan fokus penelitian pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 498 K/PID/2017. Sumber bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer serta bahan hukum sekunder seperti buku dan jurnal. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan dianalisis dalam tiga tahap yaitu pengumpulan, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 498 K/PID/2017 menegakkan hukum dalam kasus sianida dengan menggunakan bukti forensik, seperti analisis kimia untuk mendeteksi sianida dan rekaman CCTV untuk menunjukkan kehadiran pelaku di lokasi kejadian. Penerapan Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana menjadi kunci dalam membuktikan niat jahat dan perencanaan, mencerminkan komitmen Mahkamah Agung terhadap keadilan serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Dalam kasus sianida yang diadili oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor 498 K/PID/2017, teknologi forensik digunakan untuk mengumpulkan bukti elektronik melalui analisis data dari perangkat elektronik, seperti ponsel dan komputer. Bukti berupa pesan teks, email, dan rekaman komunikasi lainnya dianalisis untuk mengungkap niat dan rencana pelaku sebelum kejadian. Selain itu, rekaman CCTV juga digunakan untuk mendukung kronologi peristiwa dan menunjukkan keterlibatan tersangka di lokasi kejadian, sehingga memperkuat kasus yang dibawa ke pengadilan. Disarankan agar lembaga penegak hukum terus mengembangkan kemampuan teknologi forensik dan melatih personel dalam metode terbaru guna memastikan setiap kasus ditangani dengan ketelitian yang tinggi. Kata Kunci : Teknologi Forensik, Penegakan Hukum Pidana, Bukti Elektronik.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Teknologi Forensik, Penegakan Hukum Pidana, Bukti Elektronik.
Subjects: J Political Science > JX International law
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Miswan Pratama Sirait
Date Deposited: 06 Aug 2025 05:11
Last Modified: 06 Aug 2025 05:11
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/13309

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by