Ruye, Aribah Wardah (2025) ANALISIS PUTUSAN PERKARA MALPRAKTIK DOKTER DALAM MENJALANKAN PROFESI (Kajian Terhadap Putusan Nomor 1441/Pid.Sus/2019/Pn-Mks). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Cover.pdf

Download (225kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (207kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (790kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (208kB)
[img] Text
Full-Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dokter dalam menjalankan tugasnya mempunyai alasan yang baik dengan berusaha untuk mempercantik pasien dalam melakukan praktik perawatan wajah. Akan tetapi, ada kalanya usaha tersebut mengalami kegagalan, kecacatan bahkan kematian pada pasien. Malpraktek medis terjadi apabila pasien meninggal dunia, atau mengalami cacat akibat dokter/tenaga kesehatan lainnya, serta kurang hati-hati atau kurang cermat dalam melakukan upaya penyembuhan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sanksi dari malpraktik yang dilakukan oleh dokter dalam menjalankan profesinya serta bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam putusan Nomor 1441/Pid.Sus/2019/ Pn.Mks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer, sekunder, dan tersier serta analisis secara prespektif-normatif. Hasil dari penelitian ini, hakim menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum, meskipun terdakwa telah melakukan tindakan medis berupa penyuntikan filler tanpa informed consent, tanpa kompetensi estetik yang sah, serta tidak sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan standar profesi kedokteran. Hakim dalam pertimbangannya lebih menekankan pada aspek pembuktian formil dalam proses peradilan, tanpa mempertimbangkan secara optimal fakta bahwa tindakan medis tersebut menyebabkan luka berat kepada pasien. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa pertimbangan hakim kurang mencerminkan unsur keadilan dan perlindungan hukum terhadap korban. Disarankan kepada aparat penegak hukum perlu meningkatkan pemahaman mereka mengenai aspek teknis kedokteran dan malpraktik medis agar dapat menilai perkara dengan lebih cermat, dan disarankan kepada tenaga medis agar menjalankan profesinya sesuai dengan Kode Etik Kedokteran. Kata Kunci : Tindak Pidana, Malpraktik, Dokter,kelalaian penyuntikan filler

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Aribah Wardah Ruye
Date Deposited: 08 Jul 2025 03:37
Last Modified: 08 Jul 2025 03:37
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/12447

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by