SAHRIN, ADILA NUR ALVI (2025) IMPLEMENTASI MEDIASI GAMPONG BERDASARKAN QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KEHIDUPAN ADAT DAN ADAT ISTIADAT DI GAMPONG HAGU SELATAN KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE. S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
COVER ADILLA.pdf

Download (227kB)
[img] Text
ABSTRAK ADILA.pdf

Download (246kB)
[img] Text
BAB 1 ADILA.pdf

Download (283kB)
[img] Text
DAPUS ADILA.pdf

Download (216kB)
[img] Text
SKRIPSI ADILA NUR ALVI SAHRIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Mediasi gampong merupakan mekanisme penyelesaian sengketa berbasis adat yang menekankan pada nilai musyawarah, mufakat, dan kekeluargaan. Di provinsi Aceh, mediasi memiliki dasar hukum yang kuat melalui Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat. Gampong Hagu Selatan merupakan salah satu gampong yang berhasil menyelesaikan sengketa tanpa melalui jalur hukum formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi mediasi gampong berdasarkan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 di Gampong Hagu Selatan Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, serta untuk mengidentifikasi aspek-aspek keberhasilan pelaksanaannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi mediasi gampong di Gampong Hagu Selatan dipengaruhi oleh komunikasi yang efektif, ketersediaan sumber daya yang memadai, serta sikap dan komitmen yang tinggi dari para pelaksana adat, serta struktur birokrasi yang sederhana, tidak kaku, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat memudahkan koordinasi antar aparatur gampong dalam proses mediasi. Sebanyak 34 sengketa berhasil diselesaikan di tingkat gampong selama tahun 2023–2024. Keberhasilan ini menjadikan Gampong Hagu Selatan sebagai model praktik penyelesaian sengketa berbasis kearifan lokal yang dapat diadopsi oleh gampong lainnya. Diharapkan praktik ini terus diperkuat melalui pelatihan, dukungan kelembagaan, serta pengakuan formal dari pemerintah agar keberlanjutan penyelesaian konflik berbasis adat dapat terjaga dan menjadi penting dalam sistem penyelesaian sengketa.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201 - Jurusan Administrasi Publik
Depositing User: ADILA NUR ALVI SAHRIN
Date Deposited: 18 Sep 2025 06:13
Last Modified: 18 Sep 2025 06:13
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/12413

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by