yurnalisu, yurnalisu (2025) Pembinaan Narapidana Dalam Upaya Pencegahan Pengulangan (Residivis) Tindak Pidana Pengedar Narkotika (Studi Penelitian di Lapas Kelas II-B Lhoksukon). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.

[img] Text
Yurnalisu_190510076_Cover.pdf

Download (13kB)
[img] Text
Yurnalisu_190510076_Abstrak.pdf

Download (15kB)
[img] Text
Yurnalisu_190510076_Bab 1.pdf

Download (164kB)
[img] Text
Yurnalisu_190510076_Daftar Pustaka.pdf

Download (11kB)
[img] Text
YURNALISU_190510076_PEMBINAAN NARAPIDNA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENGULANGAN (RESIDIVIS) TINDAK PIDANA NARKOTIKA STUDI PENELITIAN LAPAS KELAS 2B LHOKSUKON.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pelaksanaan pembinaan narapidana dalam upaya pencegahan pengulangan tindak pidana, khususnya pengedar narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Lhoksukon, merupakan bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Pembinaan narapidana tersebut umumnya melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mengubah perilaku, serta meningkatkan keterampilan, dan memberikan pemahaman tentang dampak buruknya narkotika. Serta merehabilitasi narapidana yang terlibat dalam kasus peredaran narkotika. Pembinaan ini dirancang untuk membantu narapidana mengubah pola pikir dan perilaku mereka, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka tidak mengulangi tindak pidana (residivisme) dan hidup secara produktif dan legal. Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan pembinaan narapidana dalam pencegahan pengulangan tindak pidana pengedar narkotika di Lapas kelas IIB Lhoksukon serta efektivitas pembinaan narapidana penyalahgunaan narkotika sebagai upaya pencegahan pengulangan tindak pidana pengedar narkotika di Lapas kelas Il-B Lhoksukon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan melakukan pendekatan kualitatif serta pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian dilakukan di Lapas Kelas IIB Lhoksukon, dengan fokus pada narapidana yang terlibat dalam kasus pengedaran narkotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan yang diterapkan meliputi pembinaan kepribadian, pelatihan keterampilan, dan program religius. Namun, terdapat berbagai kendala, seperti fasilitas yang terbatas, dan lemahnya pengawasan setelah narapidana bebas. Meskipun demikian, program pembinaan yang dijalankan memiliki dampak positif terhadap perubahan perilaku narapidana, terutama melalui pendekatan religius dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Pembinaan narapidana menjadi solusi efektif mencegah residivisme, didukung oleh penguatan koordinasi antarinstansi, peningkatan prasarana dan monitoring yang berkelanjutan setelah masa bebas. Disarankan kepada lembaga pemasyarakatan kelas II-B Lhoksukon untuk mampu memberikan pembinaan yang lebih efektif agar terbentuknya perubahan yang positif terhadap Narapidana serta terhadap Pemerintah untuk harus mengawasi kinerja Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II-B Lhoksukon maupun Rumah Tahanan Negara (RUTAN) dalam melaksanakan program pembinaan terhadap narapidana residivis.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: yurnalisu rusli
Date Deposited: 25 Apr 2025 08:07
Last Modified: 25 Apr 2025 08:07
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/11217

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by