Melayu, Ahmad Fadil Leuser (2025) MEDIASI PENAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA (Studi Penelitian di Gampong Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
![]() |
Text
Cover Fadhil.pdf Download (14kB) |
![]() |
Text
Abstrak Fadhil.pdf Download (11kB) |
![]() |
Text
Bab 1 Fadhil.pdf Download (153kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka Fadhil.pdf Download (405kB) |
![]() |
Text
Skiripsi Fadil bimbbingan 25 februari 2025 2024. (1).pdf Restricted to Registered users only Download (956kB) |
Abstract
Konflik antar umat beragama merupakan fenomena yang kompleks dan sensitif dalam konteks masyarakat yang heterogen secara agama. Di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang, konflik semacam itu dapat memunculkan ketegangan, perpecahan, bahkan kekerasan antar kelompok suku. Namun dalam hal ini Aceh merupakan otonomi khusus berdasarkan peraturan perundang undangan pemerintah Aceh No. 11 Tahun 2006 Mengenai Pembagian Daerah Aceh Dan Kawasan Khusus. Daerah Aceh Dibagi Atas Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota Dibagi Atas Kecamatan, Kecamatan Dibagi Atas Mukim, Dan Mukim Dibagi Atas Kelurahan Dan Gampong. dalam hal tersebut terbentuklah peraturan Qanun Aceh No 04 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama Dan Pendirian Tempat ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mediasi penal berperan dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dimana penelitian hukum yang menggunakan metode yuridis empiris merupakan penelitian yang mengaitkan hukum dengan perilaku nyata manusia. Apabila perumusan sederhana itu dapat dijadikan pegangan maka ruang lingkup penelitian hukum empiris itu adalah efektifitas hukum, artinya sampai sejauh mana hukum benar- benar berlaku di dalam dan afektif dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yaitu konflik antar umat beragama di Desa Suka Makmur Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil terjadi karena adanya beberapa rumah ibadah yang tidak memiliki izin resmi sesuai dengan Qanun Aceh No 4 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Tempat ibadah Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan mediasi penal dalam konflik ini mampu memberikan dampak positif, terutama dalam mendorong masyarakat untuk lebih memahami dan menaati peraturan yang telah ditetapkan. Selain itu, mediasi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya menjaga toleransi dan menghormati keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat. Disarankan kepada seluruh masyarakat terkhusnya Aceh untuk selalu menjaga keharmonisan antar umat beragama dan juga selalu menaati Qanun Aceh yang diterbitkan oleh pemerintah setempat. Konflik ini menjadi pelajaran untuk masyarakat non muslim yang berada di Aceh singkil untuk selalu menghargai apapun itu aturan yang diterbitkan oleh pemerintahan Aceh. Kata kunci : Mediasi Penal dalam Penyelesaian Konflik Antar Umat Beragama
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Amad Fadil Lauser Melayu |
Date Deposited: | 25 Feb 2025 06:24 |
Last Modified: | 25 Feb 2025 06:24 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/10320 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |