Damanik, Arya Ilham Fauzi (2025) PENERAPAN SISTEM SANKSI DUA JALUR TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DALAM PROSES PERADILAN PIDANA ANAK (Studi Penelitian di Pengadilan Negeri Pematang Siantar Kelas IB). S1 thesis, Universitas Malikussaleh.
![]() |
Text
Cover Arya.pdf Download (15kB) |
![]() |
Text
Abstrak Arya.pdf Download (175kB) |
![]() |
Text
Bab 1 Arya.pdf Download (421kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka Arya.pdf Download (321kB) |
![]() |
Text
Skripsi Arya Full.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Sistem dua jalur (double track system) merupakan model pemberian sanksi pidana dengan menggunakan dua macam sanksi pidana yang terdiri dari pidana dan tindakan yang penerapannya dapat di alternatifkan. Dalam pengaturan tersebut, pemidanaan bagi anak yang berhadapan dengan hukum berbeda dengan pemidanaan bagi orang dewasa. Di Pengadilan Negeri Pematang Siantar Hakim dalam memberikan sanksi terhadap anak pelaku tindak pidana narkotika cenderung memberikan sanksi pidana berupa penjara dibandingan sanksi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem sanksi dua jalur (double track system) terhadap anak pelaku tindak pidana narkotika di wilayah hukum pengadilan negeri Pematangsiantar dan untuk mengetahui hambatan dalam penerapannya serta untuk mengetahui upaya dalam menanggulangi hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan undang-undang dan kasus yang dengan kata lain adalah jenis penelitian hukum sosiologis yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dalam penerapan sanksi dua jalur terhadap anak pelaku tindak pidana narkotika dalam proses peradilan pidana anak di wilayah hukum Pengadilan Negeri Pematang Siantar, hakim lebih sering memberikan atau menjatuhkan putusan pidana terhadap anak pelaku tindak pidana narkotika supaya memberikan efek jera berdasarkan pertimbangan yuridis dan juga memperhatikan pertimbangan non-yuridis. Hambatan dalam penerapan sistem sanksi dua jalur yaitu masih kurang fasilitas sarana dan prasarana, masih kurang pemahaman aparat penegak hukum tentang sistem sanksi dua jalur serta adanya stigma sosial yang bisa menjadi hambatan dalam penerapan sistem ini. Upaya terhadap penanggulangan hambatan tersebut diantaranya adalah peningkatan dan pengembangan fasilitas sarana maupun prasarana, peningkatan sumber daya, pelatihan solialisasi tentang sistem sanksi dua jalur. Disarankan kepada para aparat penegak hukum khususnya hakim agar tetap menerapkan sanksi lainnya melalui berbagai pertimbangan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana narkotika dan menjadikan sanksi pidana penjara sebagai ultimum remedium atau upaya terakhir. dan Pemerintah dapat meningkatkan sarana dan prasana dan fasiltas mendukung dan memberikan sosialisasi terhadap penerapan sistem sanksi dua jalur.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > 74201 - Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr Arya Ilham Fauzi Damanik |
Date Deposited: | 20 Feb 2025 02:27 |
Last Modified: | 20 Feb 2025 02:27 |
URI: | https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/10136 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |