YAFARUDDIN, YAFARUDDIN (2024) PERSPEKTIF PERKARA PEMERKOSAAN BERDASARKAN KUHAP DAN WANUN JINAYAT. S2 thesis, UNIVERSITAS MALIKUSSALEH.

[img] Text
YAFARUDDIN_217410101025_COVER.pdf

Download (65kB)
[img] Text
YAFARUDDIN_217410101025_ABSTRAK.pdf

Download (130kB)
[img] Text
YAFARUDDIN_217410101025_BAB I.pdf

Download (301kB)
[img] Text
YAFARUDDIN_217410101025_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (120kB)
[img] Text
TESIS PAK YAFARUDDIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

PERSPEKTIF PERKARA PEMERKOSAAN BERDASARKAN KUHAP DAN QANUN JINAYAT Yafaruffin∗ Dr. Sulaiman Daud, S.H,. M. Hum∗∗ Dr. Herinawati, S.H,. M. Hum*** RINGKASAN Tindak pidana perkosaan adalah salah satu tindak pidana yang menjadi permasalahan di Indonesia. Merujuk pada Pasal 285 Kitan Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Qanun Nomor 6 Tahun 2014 merupakan Qanun yang menjelaskan tentang hukum jinayat yang berlaku di Aceh pada Pasal 1 angka 30 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014. Dalam Pasal 49 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum jinayat menjelaskan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan jarimah perkosaan terhadap orang yang memiliki mahram dengannya diancam dengan Uqubat Ta’zir cambuk paling sedikit 150 (Seratus Lima Puluh) kali dan paling banyak 200 (Dua Ratus) Kali atau denda paling sedikit 1.500 (Seribu Lima Ratus) gram emas murni dan paling banyak 2.000 (Dua Ribu) gram emas murni atau penjara paling singkat 150 (Seratus Lima Puluh) bulan dan paling lama 200 (Dua Ratus) bulan. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan normatif. Hasil dari penelitian terdapat perbedaan pembuktian pada Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dengan Hukum Acara Jinayat Aceh. Didalam Hukum Acara Jinayat Pasal 181 Ayat (1) huruf e terdapat pembuktian dengan menggunakan bukti elektronik, sedangkan di dalam Hukum Acara Pidana tidak terdapat alat bukti elektronik dalam pembuktian perkara. Dalam pelaksanaan hukuman juga terdapat perbandingan sanksi Tindak Pidana Pemerkosaan dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) dan ancaman alternatif dalam Qanun Jinayat Aceh bentuk sanksi/hukuman pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan. Hukum Qanun Jinayat Aceh menerapkan sanksi yang bersifat alternatif antara cambuk, denda atau hukuman penjara, sedangkan dalam KUHP tidak ada sanksi cambuk atau denda, namun hanya menerapkan sanksi hukuman penjara maksimal selama 12 (Dua Belas) tahun. Kata Kunci: Kriminal, Hukum Acara Pidana, Hukum Pidana dan Qanun Jinayat Aceh.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Pascasarjana > 74101 - Magister Hukum
Depositing User: YAFARUDDIN YAFARUDDIN M.H
Date Deposited: 20 Mar 2024 07:28
Last Modified: 20 Mar 2024 07:28
URI: https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/1650

Actions (login required)

View Item View Item

Latest Collections

Top Downloaded Items

Top Authors

This repository has been indexed by